Minggu, 06 Desember 2009

sutradara

1. Apa itu sutradara?
Dalam perfilman sutradara itu adalah “Tuhan” karena dia yang memikirkan, memutuskan, dan menerapkan apa saja yang akan ditampilkan dalam film. seperti pengadeganan, memutuskan type of shot (mcu,cu,fs), pencahayaan, artis siapa yang akan memerankan tiap karakter, dll. Sutradara harus bisa mengatur semua kru agar mereka mau melakukan kemauan sutradara untuk hasil film yang baik.

2. Bagaimana cara kerjanya?
Sebelum syuting ada sebuah proses dimana sutradara harus memahami secara penuh skenario. dia harus mengerti dan mengetahui setiap detil kalimat dari skenaria, agar dia mudah untuk mendesain segala sesuatu yang diperlukan pada saat syuting. Seperti story board, director shot, karakter, artitistik, dll.

3. Apakah ada kesulitan dari pekerjaan sutradara?
Banyak! Karena sutradara harus berimajinasi, membayangkan segala yang ditulis dalam skenario ke dalam bentuk visual. Memperhitungkan setiap detil alur cerita kapan harus bergembira, kapan harus bersedih, kapan harus mencapai klimaks dalam cerita, agar penonton dapat menikmati cerita film tersebut. Bila perhitungan itu meleset maka alur cerita tersebut tidak dapat tersampaikan dengan sempurna, sehingga penonton merasa ada yang menggangu pada film tersebut.

4. Berapa lama proyek sutradara selesai?
Sutradara adalah orang yanag harus ada dari waktu pengembangan skenario sampai film itu ditayangkan. Dan berapa lamanya itu sangat relatif. Tergantung dari cerita yang akan digarap seperti film The Changcuters yang hanya memakan waktu syuting hanya kurang lebih 2 minggu. Sedangkan film Ayat-Ayat Cinta menghabiskan waktu syuting 6 bulan lebih, belum termasuk proses pra produksi, produksi, dan post produksi. Pra produksi adalah proses pengembangan cerita, lalu sutradara mendesain segala detail pada film untuk syuting nanti, sedangkan produser sibuk mem-breakdown budget dan mencari sponsor.

5. Berapa gaji sutradara?
Macam-macam, relatif, tergantung proyeknya. Ada yang dibayar paket, 1 proyek 5juta sampai tidak terbatas. Ada juga yang dibayar perhari (banyaknya shooting day). Sutradara iklan termahal di Indonesia dibayar 150juta perhari. Sedangkan sutradara film biasanya dibayar paket, per1 judul film antara 40juta sampai 200jutaan.

6. Darimana sutradara mendapatkan para artisnya?
Banyak cara untuk mendapatkan para artis. Yang jelas artis harus melalui casting terlebih dahulu. Dan yang dipilih sutradara adalah karakter yg mendekati tokoh. Biasanya artis itu dating dari manajemen artis, tetapi ada juga yang ditemukan langsung oleh sutradaranya sendiri di mall atau pasar atau tempat-tempat lainya karena menurut dia diangap sangat cocok.

7. Bagaimana cara mendapatkan atau menentukan latar atau setting?
Ada 2 cara : natural dan artificial
Natural : Pada saat proses pra-produksi dilakukan hunting lokasi. Sutradara, artis, dan cameraman keliling mencari lokasi yang kira-kira pas dengan skenario. Bila tidak ditemukan maka dibuat setting artifisial seperti yang dilakukan pada film Ayat-Ayat Cinta. Pada film ini, pasar yang berada di Kota Semarang di atur sedemikian rupa agar dapat menyerupai pasar yang terdapat di Mesir.
Hal ini dilakukan agar biaya yang dikeluarkan menjadi lebih murah disbanding bila mereka harus syuting di Mesir dan membuat pasar yang mereka inginkan.

8. Bagaimana cara pemilihan kostum?
Kostum harus disesuaikan dengan skenario

9. Bagaimana cara mendapatkan kostum tersebut?
Macam-macam. Bisa membuat (menjahit) khusus, bias beli baru bahkan beli baju-baju bekas di Pasar Senen.
Warna baju juga disesuaikan dengan karakter tokoh, setting, warna film dan mood film.

10. Bagaimana cara meng-edit suara?
Suara yang direkam pada saat syuting ditransfer (digitalizer) ke computer untuk lalu diedit dan di mixing dengan menggunakan software khusus yaitu pro tools. Semua suara dijadikan satu. Mulai dari dialog, suara efek, suara atmosfer, dan music menjadi atu kesatuan.
Proses peng-editan ini dilakukan setelah peng-editan visual.

11. Berapa kamera yang diperlukan dalam pembuatan sebuah film?
Tergantung budget, bisa single cam (1 kamera) atau multi cam (banyak kamera). Masing-masing ada kekurangan dan kelebihanya.
Single cam
+ : lebih murah. Setting lighting nya juga lebih mudah
- : waktu syuting menjadi lebih lama
Multi cam
+ : waktu syuting lebih cepat sehingga dapat menghemat budget dan tenaga juga tidak terlalu banyak terbuang
- : Setting lampu lebih sulit. Budget untuk departemen lampu lebih mahal.

12. Apa saja peralatan yang dibutuhkan saat shooting?
- lampu : banyak macamnya sesuai dengan intesitas cahayanya. (kinoflow, HMI, blonde, dll)
- klepper : untuk menandakan scene dan shoot ke berapa.
- kaset video (bila film itu hanya menggunakan film video) : untuk menyimpan gambar.
- seluloid (bila shooting menggunakan kamera film) : gabungan film (roll film). Fungsinya sama seperti kaset video.
- dll.

13. Bagaimana cara membuat lattar hujan saat shoting?
Dengan menggunakan mobil tangki PAM dengan menyiram kan air yang diarahkan dengan selang air yang besar.

14. Bagaimana cara mengatur pencahayaan?
Bisa hanya dengan memanfaatkan matahari atau menggunakan lampu tambahan seperti yang telah disebutkan pada nomor 12.

15. Kira-kira berapa besar biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah film?
Tergantung dari cerita, femanfaatan alat-alat, kru dan biaya produksi.
Contohnya, film Jelangkung hanya menghabiskan biaya 600-700 jutaan rupiah. Hal itu disebabkan karena film itu hanya menggunakan peralatan yang biasa dan juga terbantu oleh promosi yang sangat tidak terduga dengan desas-desus gosip yang beredar.
Sedangkan GIE menghabiskan biaya sekitar 11 milyar rupiah karena penggunaan alat-alat yang lebih serius, seperti menggunakan kamera film, artistik yang sangat detil (membangun seting tahn 1960an) juga kru dan artis yang banyak.

16. Film apa sajakah yang sudah anda buat?
Beberapa film pendek, iklan dan video klip.

17. Apakah film anda pernah mendapat penghargaan? Apa saja kah itu?
Film saya masih seebagai finalis yaitu :
- ‘’Adore Me’’ : Nominasi Piala Citra FFI 2006
- ‘’Bagian II : Neraka’’ : Official Selection Singapore International Festival 2005
Official Selection IFVA Hongkong 2006
- Aku dengan Nina : Finalist South Asia SlingShort Fest Festival 2006
Official Selection Art film Festival 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar